Thursday, November 27, 2014

Function, Macro, Dan Structure Pada Program C++

Sebelumnya saya mau bilang makasih dah mampir ke Blog saya, sedikit saya share arikel pendek tentang Functin,Macro, dan Structure pada program C++. Kebetulan emg ada tugas kelompok dari dosen "keceh, badai, stunami" saya, kenapa saya bilang "keceh,badai,stunami "? liat aja nih klo gx percaya.

jangan lama-lama kali liatnya nanti suka, dosen saya itu.

semoga bermanfaat deh, maff klo ada salah kata atau salah informasi dari artikel ini, soalnya ane juga masih butuh banyak belajar.












A.    Function

Pengertian Function

Sebuah function berisi  sejumlah pernyataan yang dikemas dalam sebuah nama.
Nama ini  selanjutnya dapat dipanggil  beberapa kali  di  beberapa tempat dalam
program.

Fungsi adalah sekelompok pernyataan yang bersama-sama melakukan tugas. Setiap program C + + memiliki setidaknya satu fungsi yang main (), dan semua program yang paling sepele dapat menentukan fungsi tambahan.

Anda dapat membagi kode Anda ke fungsi terpisah. Bagaimana Anda membagi kode Anda di antara fungsi yang berbeda terserah Anda, tetapi secara logis divisi biasanya begitu setiap fungsi melakukan tugas tertentu.

Sebuah deklarasi fungsi memberitahu compiler tentang nama fungsi, jenis kembali, dan parameter. Sebuah definisi fungsi menyediakan tubuh sebenarnya fungsi.

C + + standar perpustakaan menyediakan berbagai fungsi built-in bahwa program Anda dapat memanggil. Misalnya, fungsi strcat () untuk menggabungkan dua string, fungsi memcpy () untuk menyalin satu lokasi memori ke lokasi lain dan lebih banyak fungsi.

Sebuah fungsi tahu sebagai dengan berbagai nama seperti metode atau sub-rutin atau prosedur dll.

Tujuannya:

  1. memudahkan  dalam  mengembangkan  program.  Program  dibagi  menjadibeberapa subprogram kecil, sehingga hal ini menjadi kunci dalam pembuatanprogram terstruktur.
  2. menghemat  ukuran  program,  karena  beberapa  perintah  yang  sama  dan dijalankan beberapa kali dalam program dapat dijadikan satu kali saja dalam suatu function, kemudian function tersebut dapat dipanggil berulang kali.

Bentuk Umum :
Function Nama_fungsi(param1:tipedata,param2:tipedata,):integer
Contoh: function Tambah:integer; (fungsi tanpa parameter).
function  hitung(a,b : integer): integer; (fungsi  dengan parameter).

Contoh Function secara umum.

#include<iostream.h>
#include<conio.h>

float hpersegi, hsegitiga, hppanjang, hlingkaran;

int persegi(float s){
 cout<<"-- Luas Persegi --"<<endl;
 cout<<"Masukkan Sisi: "; cin>>s;
 hpersegi = s * s;
 return hpersegi;
 }

int ppanjang(float p, float l){
 cout<<"\n-- Luas Persegi Panjang --"<<endl;
 cout<<"Masukkan Panjang: "; cin>>p;
 cout<<"Masukkan Lebar: "; cin>>l;
 hppanjang = p * l;
 return hppanjang;
 }

int segitiga(float a, float t){
 cout<<"\n-- Luas Segitiga --"<<endl;
 cout<<"Masukkan Alas: "; cin>>a;
 cout<<"Masukkan Tinggi: "; cin>>t;
 hsegitiga = a * t / 2;
 return hsegitiga;
 }

int lingkaran(float r){
 cout<<"\n-- Luas Lingkaran --"<<endl;
 cout<<"Masukkan Jari Jari: "; cin>>r;
 hlingkaran = 3.14 * r * r;
 return hlingkaran;
 }

void garis(){
 cout<<"\n\n======== HASIL ========\n\n";
 }

void main(){
 float a,b,c,d,e,f;
 clrscr();

 persegi(a);
 ppanjang(b,c);
 segitiga(d,e);
 lingkaran(f);
 garis();
 cout<<"Hasil Luas Persegi: "<<hpersegi<<endl;
 cout<<"Hasil Luas Persegi Panjang: "<<hppanjang<<endl;
 cout<<"Hasil Luas Segitiga: "<<hsegitiga<<endl;
 cout<<"Hasil Luas Lingkaran: "<<hlingkaran<<endl;

 getch();
 }

Bila di running akan seperti ini :
Input

Out put


B.    Macro
Macro (Preprocessor Directives)
Adalah suatu perintah yang termasuk kedalam program, tetapi bukanlah instruksi dari program itu sendiri, tetapi untuk preprocessor. Preprocessor ini dijalankan secara otomatis oleh kompiler, ketika didalam proses penterjemahan (Compile) program berlangsung, didalamnya membuat nilai pembuktian pertama dan menterjemahkan code program didalam kode objek. Didalam penggunaan preprocessor directive selalu dimulai dengan tanda : #
Ada beberapa preprocessor directive, diantaranya adalah :

# define

Digunakan untuk mendefinisikan suatu nilai tertentu kepada suatu nama konstanta.
Bentuk umum dari preprocessor directive #define ini adalah:
#define nama_konstanta teks

Contoh :
Teks
#define A 6

Nama_Konstanta

Dalam pendeklarasian preprocessor directive #define,
Nama_Konstanta sebaiknya ditulis dengan menggunakan huruf besar, guna untuk membedakannya dengan nama_variabel. Sedangkan Teks merupakan suatu nilai yang diberikan pada nama_konstanta. Teks dapat berupa :
• Numerik                       à #define PI 3.14
• Karakter                       à #define HURUF ‘B’
• String                            à #define JABATAN “INSTRUCTOR”
• Pernyataan                   à #define CETAK (“Borland C++”)
• Fungsi Sederhana         à #define LUAS_KUBUS (n*n)

Contoh1:

/* ————————– */
/* Program Penggunaan #define */
/* ————————– */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
#define PI 3.141592
#define L(n) PI*n*n
main()
{
clrscr();
cout<<”Luas Lingkaran dengan : “<<endl;
cout<<”Jari-jari = 5 adalah “<<L(5)<<endl;
cout<<”Jari-jari = 10 adalah “<<L(10)<<endl;
getche();
}

# include

berfungsi untuk memasukkan atau menyertakan file-file header kedalam program yang akan dibuat. Dalam penulisan #include ada dua bentuk penulisan :
#include nama_file_header
atau
#include <nama_file_header>
Pada bentuk penulisan #include mempunyai arti yang berbeda, yaitu :

#include nama_file_header
“Pertama kali compiler akan mencari file header yang disebutkan pada directori yang sedang aktif dan apa bila tidak ditemukan akan mencari pada directori dimana file header tersebut berada “.

#include <nama_file_header>
“Pertama kali compiler akan mencari file header yang disebutkan pada directori yang ada file headernya, kecuali pada directori yang sedang aktif.

Pembuatan File Header
File Header adalah suatu file dengan akhiran .h . File ini sebenarnya berisikan deklarasi fungsi dan definisi konstanta. Selain file-file header standar yang disediakan oleh C++, kita dapat juga membuat file header sediri, dengan cara yang sama seperti membuat file editor. Yang harus diperhatikan pada saat menyimpan file header yang telah dibuat harus digunakan akhiran .h .

Contoh-1

/* atur.h */
#define awal {
#define akhir }
#define mulai() main()
#define cetak cout
#define tampil cprintf
#define masuk cin
#define hapus() clrscr()
#define jika if
#define warna textcolor
#define tahan getche()


3.    Structure
Structure digunakan untuk mengelompokan sejumlah data yang mempunyai tipe data yang berbeda. Variabel-variabel yang membentuk sebuah struktur dinamakan elemen struktur. Struktur sama seperti Record di dalam Bahasa Pemrograman Pascal
Deklarasi Structure





struct nama_tipe_struktur
{
elemen_struktur;
…..
…..
};

struct
{
elemen_struktur;
…..
…..
} nama_tipe_struktur;
Atau
Contoh1:

/* —————————- */
/* Program Penggunaan structure */
/* Nama File : struct1.cpp */
/* —————————- */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
struct
{
char nim[5];
char nama[15];
int nilai;
} mahasiswa;
clrscr();
cout<<”masukan NIM = “; cin>>mahasiswa.nim;
cout<<”masukan Nama = “;cin>>mahasiswa.nama;
cout<<”masukan Nilai Akhir = “; cin>>mahasiswa.nilai;
cout<<”\n\nData Yang di Inputkan adalah : \n\n”;
cout<<”NIM = “<<mahasiswa.nim<<endl;
cout<<”Nama = “<<mahasiswa.nama<<endl;
cout<<”Nilai Akhir = “<<mahasiswa.nilai<<endl;
getch();
}

Nested Structure

Contoh2:
/* ———————————– */
/* Program Penggunaan Nested structure */
/* ———————————– */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
struct dtmhs
{
char nim[9];
char nama[15];
};
struct dtnil
{
float nil1;
float nil2;
};
struct
{
struct dtmhs mhs;
struct dtnil nil;
} nilai;
clrscr();
//-> masukan data
cout<<”masukan NIM = “; cin>>nilai.mhs.nim;
cout<<”masukan Nama = “; cin>>nilai.mhs.nama;
cout<<”masukan Nilai UTS = “; cin>>nilai.nil.nil1;
cout<<”masukan Nilai UAS = “; cin>>nilai.nil.nil2;
cout<<endl;
//-> menampilkan hasil masukan
cout<<”masukan NIM = “<<nilai.mhs.nim<<endl;
cout<<”masukan Nama = “<<nilai.mhs.nama<<endl;
cout<<”masukan Nilai UTS = “<<nilai.nil.nil1<<endl;
cout<<”masukan Nilai UAS = “<<nilai.nil.nil2<<endl;
cout<<endl;
getch();
return(0);
}

Structure dengan Array
struct
{
elemen_struktur;
…..
…..
} nama_tipe_struktur[jml_index];

Contoh3:
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
main()
{
int i,j=1;
struct
{
char nim[10];
char nama[15];
float nilai;
} mhs[5];
clrscr();
for(i=1;i<=2;i++)
{
cout<<”Data ke-”<<i<<endl;
cout<<”Masukkan NIM              : “;cin>>mhs[i].nim;
cout<<”Masukkan Nama             : “;cin>>mhs[i].nama;
cout<<”Masukkan Nilai Akhir      : “;cin>>mhs[i].nilai;
cout<<endl;
}

for(i=1;i<=2;i++)
{
cout<<”Data ke-”<<i<<endl;
cout<<”NIM         = “<<mhs[i].nim<<endl;
cout<<”Nama        = “<<mhs[i].nama<<endl;
cout<<”Nilai Akhir = “<<mhs[i].nilai<<endl;
cout<<endl;
}
getch();
}

Structure dengan Function
/* —————————————— */
/* Program Penggunaan structure pada function */
/* Nama File : struct4.cpp */
/* —————————————— */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
char ket(float n);
main()
{
int i, j=1, k=1;
struct
{
char nim[5];
char nama[15];
float nilai;
} mhs[5];
clrscr();
for(i=0; i<2; i++)
{
cout<<”Data Ke – “<<j++<<endl;
cout<<”masukan NIM = “; cin>>mhs[i].nim;
cout<<”masukan Nama = “; cin>>mhs[i].nama;
cout<<”masukan Nilai Akhir = “; cin>>mhs[i].nilai;
cout<<endl;
}
clrscr();
for(i=0; i<2; i++)
{
cout<<”Data Ke – “<<k++<<endl;
cout<<”NIM = “<<mhs[i].nim<<endl;
cout<<”Nama = “<<mhs[i].nama<<endl;
cout<<”Nilai Akhir = “<<mhs[i].nilai<<endl;
cout<<”Keterangan yang didapat = “;
cout<<ket(mhs[i].nilai)<<endl; cout<<endl;
}
getch();
}
char ket(float n)
{
if(n > 65)
return ‘L’;
else
return ‘G’;
}


No comments:

Post a Comment